Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penembakan di Panti Jompo Tewaskan 6 Orang, Serukan Pengendalian Senjata yang Lebih Ketat

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2024 |13:12 WIB
Penembakan di Panti Jompo Tewaskan 6 Orang, Serukan Pengendalian Senjata yang Lebih Ketat
Penembakan di panti jompo tewaskan 6 orang, serukan pengendalian senjata yang lebih ketat (Foto: Reuters)
A
A
A

Menurut kepala polisi nasional Kroasia Nikola Milina, dia juga memiliki rekor mengganggu ketertiban umum dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Saya sedang menumpuk obat-obatan dan kemudian saya mendengar suara tembakan,” kata seorang pegawai panti jompo yang terkejut kepada stasiun televisi negara HRT.

“Kami bersembunyi di bawah tempat tidur, bos melarikan diri melalui jendela dan kemudian (kami melarikan diri) melalui jendela ke toko buku,” lanjutnya.

Pembunuhan tersebut mengejutkan 7.000 penduduk kota spa Daruvar yang tenang.

“Sulit bagi saya untuk memahami bahwa hal ini bisa terjadi di kota dan negara kita,” kata Wali Kota Damir Lnenicek kepada stasiun televisi Kroasia N1.

Menurut Lnenicek, sekitar 20 orang tinggal di panti jompo pada saat penembakan terjadi.

Penembakan massal di Kroasia jarang terjadi. Pembantaian pada Senin (22/7/2024) ini merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah negara tersebut sejak negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991.

Menurut Survei Senjata Kecil tahun 2017, Kroasia memiliki 13,2 senjata api per 100 orang, menjadikannya negara ke-25 di Eropa dalam hal kepemilikan senjata.

Tahun lalu, dua penembakan massal di negara tetangga Serbia menyebabkan lebih dari 18 orang tewas dan menyebabkan banyak warga Serbia menyerahkan ribuan senjata terdaftar dan tidak terdaftar sebagai bagian dari amnesti pemerintah.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement