JAKARTA – Pagi itu, Wina terkejut melihat sejumlah pria membawa samurai dan berbagai senjata tajam lainnya bergerombolan masuk ke wilayahnya di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Selang beberapa, gerombolan pria tersebut lalu terlibat bentrokan perebutan lahan sengketa di RT05 RW01 Kembangan Utara. Sejumlah pria terluka akibat peristiwa tersebut.
"Pokoknya saling serang di kebun tadi pagi. Ibu-ibu yang sedang bertani langsung kabur. Pelaku bentrokan ada yang bawa samurai," ujar Wina beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu kata Wina, masyarakat juga melihat orang-orang yang menjaga lahan itu membawa senjata tajam. Mereka khawatir karena banyak anak-anak yang tinggal di sekitar lingkungan.
"Kalau di RT 7 (RT di sebelah lokasi lahan sengketa) mereka pada bawa senjata tajam. Jadi diperingatkan sama pak RT enggak boleh lewat karena banyak anak-anak," kata Wina.
Sebelum bentrokan terjadi, kata Wina, dua kelompok yang saling terlibat dalam sengketa lahan biasanya hanya saling meneriaki satu kelompok dengan yang lain.
"Kalau bentrok baru kali ini. Biasanya hanya sahut-sahutan aja, namun kali ini mereka pada teriak-teriakan," bebernya. Aksi bentrok tersebut juga direkam oleh warga dan viral di media sosial. "(Korban) Ada sih di videonya, tapi enggak tahu berapa. Itu ibu-ibu RT 5 yang rekam," pungkas Wina.
Belakangan diketahui, bentrok massa tersebut antara kelompok Hercules Rosario Marshal dengan sekelompok orang yang mengaku sebagai petugas keamanan perusahaan pengembang APL. Hercules saat ini diketahui sebagai Ketua Umum (Ketum) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.