Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan di Dataran Tinggi Golan, Lebanon Minta AS Desak Israel Menahan Diri

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 29 Juli 2024 |06:22 WIB
Serangan di Dataran Tinggi Golan, Lebanon Minta AS Desak Israel Menahan Diri
Serangan di Dataran Tinggi Golan, Lebanon Minta AS Desak Israel Menahan Diri (Foto: Reuters)
A
A
A

LEBANON - Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan kepada Reuters, bahwa Lebanon telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk mendesak Israel menahan diri paska serangan di Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7/2024).

Seperti diketahui, serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel telah menewaskan 12 remaja dan anak-anak. Israel dan Amerika Serikat (AS) menyalahkan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.

Bou Habib mengatakan AS telah meminta pemerintah Lebanon untuk menyampaikan pesan kepada Hizbullah agar menunjukkan penahanan diri juga.

Kementerian luar negeri Iran memperingatkan Israel pada Minggu (28/7/2024) terhadap apa yang disebutnya sebagai petualangan baru di Lebanon.

Kementerian luar negeri Suriah mengatakan pihaknya menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi berbahaya ini di wilayah tersebut dan mengatakan tuduhannya terhadap Hizbullah adalah salah.

Konflik tersebut telah memaksa puluhan ribu orang di Lebanon dan Israel meninggalkan rumah mereka. Serangan Israel telah menewaskan sekitar 350 pejuang Hizbullah di Lebanon dan lebih dari 100 warga sipil, termasuk petugas medis, anak-anak, dan jurnalis.

Hizbullah adalah kelompok terkuat dari jaringan kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah dan membuka front kedua melawan Israel tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

Komunitas Druze tinggal di kedua sisi garis antara Lebanon selatan dan Israel utara serta di Dataran Tinggi Golan dan Suriah. Sementara beberapa bertugas di militer Israel dan mengidentifikasi diri dengan Israel, banyak yang merasa terpinggirkan di Israel dan beberapa juga menolak kewarganegaraan Israel.

 

Israel diketahui telah bersumpah untuk membalas Hizbullah di Lebanon, dan jet Israel menyerang target di Lebanon selatan pada siang hari pada Minggu (4/7/2024).

Namun, ada harapan bahwa respons yang lebih kuat dapat menyusul pertemuan kabinet keamanan yang diselenggarakan oleh Netanyahu di Tel Aviv.

Setelah pertemuan berakhir, kantor Netanyahu mengatakan kabinet memberi wewenang kepada PM dan Menteri Pertahanan untuk memutuskan cara serta waktu respons.

Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams pada Sabtu (27/7/2024), yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu memicu perang di Gaza.

Konflik tersebut telah menyebar ke beberapa front dan berisiko meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement