Kebijakan yang diduga memiliki tujuan menghapus budaya, agama, dan identitas etnis Uighur di Turkistan Timur diduga diluncurkan Partai Komunis Tiongkok sejak 2014. Bahkan, menahan jutaan orang Uighur dan etnis Turkik lainnya dengan berbagai alasan di kamp-kamp konsentrasi pada 2017.
Mereka diduga dipaksa meninggalkan iman dan identitas budayanya. Kemudian, harus menerima indoktrinasi politik. Para korban juga memberi kesaksiannya dalam laporan media internasional atas apa yang telah dialami mereka.
Upaya lainnya diduga menekan populasi dengan menahan laju kelahiran sterilisasi paksa terhadap wanita Uighur. Pemuda Uighur dipindahkan sebagai pekerja di berbagai provinsi Tiongkok.
(Arief Setyadi )