TEL AVIV - Hingga saat ini Indonesia tidak mengakui kedaulatan dan keberadaan sebuah negara bernama Israel. Karenanya sampai sekarang Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi terhadap negara zionis tersebut.
Namun, dengan begitu bukan berarti Indonesia tidak pernah melakukan kerja sama dengan negara tersebut. Indonesia tercatat telah beberapa kali melakukan kerja sama perdagangan dengan Israel. Kerja sama tersebut meliputi kegiatan Impor barang yang didatangkan dari negara zionis tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang Israel meningkat pada Juni 2024. Jumlah total investasi barang yang diimpor Indonesia dari Israel mencapai USD2,76 juta (Rp44,6 miliar). Barang yang banyak diimpor mencakup permesinan, Optik dan fotografi, Peralatan logam, dan Bahan kimia.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan bulan Mei, bulan ini impor barang dari Israel mengalami penurunan. Pada bulan Mei, total nilai Impor Indonesia dari Israel mencapai USD5.975.942 (Rp97,5 miliar).
Berikut adalah 5 produk Israel yang paling banyak diImpor Indonesia dilansir berbagai sumber:
1. Mesin Listrik.
Komoditas pertama yang paling banyak diimpor dari Israel adalah permesinan. Mesin Listrik dengan kode HS 85 beserta komponennya ini memiliki nilai impor mencapai USD889.213 atau (Rp14,5 miliar).
2. Optik, Fotografi
Komoditas dengan Kode HS 90 menjadi komoditas kedua yang paling banyak diimpor. Komoditas optik fotografi sinematografi ini memiliki nilai impor sebesar USD616.468 atau (Rp10 miliar).
3. Reaktor Nuklir, Ketel Uap dan barang mekanikal
Komoditas dengan kode HS 84 ini merupakan komoditas ketiga yang paling banyak di Impor Indonesia. Nilai impor komoditas ini mencapai USD374.527 atau (Rp6,1 miliar).
4. Perkakas dan Peralatan logam
Dengan kode HS 82, komoditas ini menjadi komoditas keempat yang paling banyak diimpor. Nilai impor komoditas ini mencapai USD352.258 atau (Rp5,7 miliar).
5. Bahan Kimia
Dengan kode HS 29, komoditas ini menjadi komoditas kelima yang paling banyak diimpor. Nilai impor komoditas ini mencapai USD114.690 atau (Rp1,8 miliar).
Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, pada Selasa (16/07/2024), nilai impor Israel tersebut sebenarnya kecil sekali jika dibandingkan nilai total impor Indonesia. Pada Juni 2024 saja, total nilai impor Indonesia sebesar USD18,45 miliar atau (Rp301 triliun).
(Susi Susanti)