JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti menganggap kematian pemimpin pejuang Hamas, Ismail Haniyeh sebgai sebuah tragedi. Haniyeh terbunuh saat berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Mu’ti juga mengatakan terbunuhnya Haniyeh bisa menutup jalan rekonsiliasi Fatah dan Hamas serta perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina.
“Kematian Ismail Haniyeh adalah sebuah tragedi. Sangat menyedihkan,” ucap Mu’ti dalam keterangan yang diterima Okezone, Rabu (31/7/2024).