SOLO - Squad Arema FC mendapat teror jelang pertandingan partai semi final Piala Presiden 2024 melawan Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Rabu (31/7/2024) malam nanti. Teror berupa suara petasan di lokasi menginap pada pemain dan official.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas saat dihubungi membenarkan adanya teror tersebut. Menurutnya, teror yang diterima squad Arema FC terjadi pada Rabu 31 Juli 2024 malam.
"Benar, tapi kan sepak bola tetap 90 menit di lapangan. Kalau itu hanya bumbu-bumbu kan," ujarnya.
Squad Arema FC diketahui selama mengikuti babak knock-out Piala Presiden 2024 menginap di Hotel Lor In, Colomadu, Karanganyar.
"Nantikan mereka juga sadar. Itukan beberapa oknum," kata Wiebie.
Wiebie meminta agar para pemain tetap fokus menghadapi laga melawan tuan rumah Persis Solo. "Tetap fokus pertandingan nanti malam kan. 90 menit itu tidak masalah," ujarnya..
Di sisi lain, Ketua Panitia Penyelenggara Pertandingan Stadion Manahan Solo, Ginda Ferachtriawan mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima laporan adanya teror yang diterima para pemain Arema FC.
"Yang pasti sampai hari ini Panpel lokal belum mendapatkan laporan itu. Secara prinsip kami sudah menyiapkan pertandingan dengan nyaman," kata dia.
Ginda menegaskan kalau memang pihak dari Arema FC merasa mendapat gangguan silakan untuk dilaporkan ke panitia atau kepolisian.
"Kalau memang ada petasan belum tentu ditujukan pada mereka. Memang itu kapan kejadiannya kami tidak tahu. Silakan kalau ada gangguan apapun panitia lokal pasti akan menindaklanjuti gangguan jalannya pertandingan," pungkasnya.
(Arief Setyadi )