Tindakan Israel itu atas perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat sangat Raja Hussein dari Yordania. Raja Hussein kemudian marah dan mengancam melakukan hukuman gantung terhadap calon pembunuh dan membatalkan perjanjian damai Yordania dengan Israel kecuali penawarnya diserahkan.
Israel melakukannya, dan juga setuju membebaskan pemimpin Hamas, Sheikh Ahmed Yassin. Meshal, menjadi pemimpin politik Hamas di pengasingan setahun sebelum Israel mencoba menyingkirkannya.
Jabatan tersebut membuat dia bisa mewakili kelompok Palestina dalam pertemuan dengan pemerintah asing di seluruh dunia, tanpa hambatan oleh pembatasan perjalanan ketat Israel yang memengaruhi pejabat Hamas lainnya.
Meshaal telah menjadi tokoh utama di puncak Hamas sejak akhir tahun 1990-an, meskipun ia sebagian besar bekerja dari tempat yang relatif aman yaitu pengasingan karena Israel berencana membunuh tokoh-tokoh terkemuka Hamas lainnya yang bermarkas di Jalur Gaza.
(Maruf El Rumi)