JAKARTA - Mantan Wapres Jusuf Kalla dan rombongan yang terdiri antara lain Mantan Ketua Umum MUI Din Syamsuddin dan Mantan Menkumham Hamid Awaluddin terbang ke Doha, Qatar untuk menghadiri pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Sebagaimana diketahui, almarhum Ismail Haniyeh ditembak drone Israel di penginapannya ketika berada di Teheran, saat ingin menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru.
Jusuf Kalla dan rombongan menunaikan Sholat Jumat di Masjid Negara Qatar, dilanjutkan Sholat jenazah. Pemakaman dilakukan di pemakaman keluarga Keamiran Qatar.
"Kita berharap peristiwa kematian Tokoh Hamas ini menjadi momentum persatuan Rakyat Palestina, khususnya persatuan antara Fatah dan Hamas. Persatuan keduanya merupakan syarat mutlak bagi kekuatan Palestina. Setelah itu baru diusahakan perdamaian antara Palestina dengan Israel," ujar Jusuf Kalla dalam keterangan yang diterima, Jumat (2/8/2024).
Sementara, Din Syamsuddin menilai mengatakan kematian Ismail Haniyeh merupakan semacam blessing in disguise bagi upaya persatuan Hamas dan Fatah. Oleh karena itu, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengharapkan agar kematian Tokoh Hamas Ismail Haniyeh tidak menjadi fitnah atau pertentangan dan perpecahan baik antara Hamas dan Fatah, maupun antara negara-negara Arab dan Iran, negara tempat Ismail Haniyeh wafat terbunuh.
"Kematian Ismail Haniyeh tetap akan memunculkan tokoh baru Hamas, dan perjuangan membebaskan diri dari penjajahan Zionis Israel tetap akan berlanjut," ujarnya.
Diberitakan sebeumnya, dua peti mati berbalut bendera Palestina berada di depan jamaah dalam prosesi sholat jenazah Pemimimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pengawalnya. Sholat jenazah dua orang penting Palestina itu dilakukan di Masjid Imam Muhammad bin Abd al-Wahhab di Doha.
Pemandangan tersebut diabadikan dalam tayangan Aljazeera. Haniyeh dimakamkan di Qatar setelah menjadi korban bom jarak jauh di Wisma Tamu, Teheran, Iran pada Rabu 31 Juli 2024. Orang-orang berbondong-bondong ke masjid Doha untuk memberi penghormatan terakhir kepada Haniyeh.
Mereka berdatangan ke Masjid Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab di Doha, yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Negara Qatar, menjelang salat jenazah. Pengamanan ketat dilakukan di lokasi. Pengunjung digeledah dan dilarang membawa telepon genggam ke dalam sholat.
(Angkasa Yudhistira)