Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Sosok Panglima Besar Pertama dan Termuda dalam Sejarah Indonesia

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2024 |13:56 WIB
Ini Sosok Panglima Besar Pertama dan Termuda dalam Sejarah Indonesia
Ini Sosok Panglima Besar Pertama dan Termuda dalam Sejarah Indonesia (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA-  Inilah sosok Panglima Besar pertama sekaligus yang termuda dalam sejarah Indonesia. Sosoknya ternyata memiliki sederet prestasi bagi Indonesia.

Sosok perwira tinggi masa revolusi nasional Indonesia ini sangat dihormati dan disegani. Nama dan kisahnya masih dikenang sampai kini, menjadi inspirasi bagi generasi bangsa.

Ternyata inilah sosok Panglima Besar pertama sekaligus yang termuda dalam sejarah Indonesia adalah Jenderal Soedirman. Dia dilantik menjadi seorang Panglima besar pada 12 November 1945, Pada saat itu, usianya baru menginjak 29 tahun.

Namun usia bukanlah penentu diangkatnya ia menjadi seorang panglima. Namun bagaimana karakter dan dedikasinya yang kuat yang menjadi dasar penobatannya.

Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916. Ayahnya merupakan seorang buruh pabrik gula di Kalibagor bernama Karsid Kartawiraji, sedangkan ibunya merupakan keturunan seorang Wedana Rembang bernama Siyem

Masa kecil Soedirman tidak jauh berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Ia menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School pada tingkat dasar dan kemudian pindah ke salah satu sekolah milik Taman Siswa, yakni Sekolah Menengah Wirotomo.

Jenderal Soedirman kemudian melanjutkan pendidikannya dengan menempuh pendidikan guru di HIK Muhammadiyah. Tak hanya bersekolah, ia juga aktif dalam kegiatan kepanduan milik Muhammadiyah, Hizbul Wathan.

Pada 1936, Soedirman kemudian menikah dengan anak pengusaha batik bernama Raden Sastroatmojo, yakni Alfiah. Dari pernikahannya itu, mereka dikaruniai tujuh orang anak yang terdiri dari tiga putra bernama Ahmad Tidarwono, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, dan Taufik Effendi serta empat orang putri bernama Didi Praptiastuti, Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, dan Titi Wahjuti Satyaningrum.

Pada awalnya,Jenderal Soedirman mengajar di ebuah sekolah di daerah Cilacap. Namun pada masa penjajahan Jepang, ia kemudian bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.

Lantaran merupakan orang yang disegani sejak menjadi guru, Soedirman langsung menjadi seorang komandan di satuan PETA. Di bawah komandonya, tentara nasional Indonesia sukses merebut senjata pasukan Jepang di daerah Banyumas. Berkat prestasinya ini, ia kemudian diangkat sebagai Komandan Batalyon di Kroya, Cilacap.

Pasca kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Soedirman kemudian diangkat menjadi pemimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Ia dipilih melalui pemungutan suara setelah buntu dalam dua tahap.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement