Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta 8.000 Ton Batubara Terbakar di Muarojambi, Sudah Seminggu Belum Padam

Azhari Sultan , Jurnalis-Jum'at, 09 Agustus 2024 |05:18 WIB
5 Fakta 8.000 Ton Batubara Terbakar di Muarojambi, Sudah Seminggu Belum Padam
Kebakaran Batubara di Muarojambi
A
A
A

MUAROJAMBI - 8.000 ton batubara milik PT Bumi Borneo Inti (BBI) di Desa Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi terbakar.

Berikut fakta yang berhasil dihimpun:

1. Cuaca Jadi Kendala

Teriknya matahari di musim kemarau saat ini, makin memperparah upaya tim gabungan TNI-Polri serta BPBD dan Manggala Agni dalam memadamkan api.

Meski sudah menggunakan alat berat untuk mengurai batubara serta pompa air dari mobil BPBD, namun bongkahan panas dari batubara belum mampu dipadamkan.

2. Sudah 7.000-8.000 Batubara Terbakar

Ferdinand, salah seorang perwakilan pihak perusahaan mengaku kesulitan memadamkan api dari tumpukan stockpile batubara.

"Lahan (stockpile batubara) ini terbakar sejak musim kemarau ini. Awalnya (api) kecil sejak beberapa waktu lalu. Untuk seluruhnya ada sekitar 7.000 sampai 8.000 ton," ujarnya, Kamis (8/8/2024).

3. Api Padam-Timbul

Petugas gabungan TNI-Polri, BPBD dan Manggala Agni serta dibantu masyarakat sudah berjibaku memadamkan api.

"Ya intinya memang sulit dipadamkan. Jadi kalau panas itu kita siram, sebentar memang padam tapi beberapa hari kemudian timbul lagi," jelas Ferdinan.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Pj Bupati, tim BPBD kemudian TNI-Polri, Manggala Agni sehingga ini bisa terbantu.

"Sekali lagi kami berharap ini bisa cepat selesai padamnya sehingga tidak menggangu aktivitas warga," imbuh Ferdinan.

 

4. Api Sudah Menjalar Seminggu

Kapolsek Sungaigelam, Iptu Usaha Sitepu juga mengatakan hingga kini api masih belum bisa dijinakkan petugas.

"Kami tim gabungan TNI-Polri bersama BPBD Muarojambi dan masyarakat sudah berupaya memadamkan api, bahkan dengan menggunakan alat berat," tuturnya.

Menurut dia, pemadaman api di stockpile milik PT BBI sudah berlangsung sejak pekan lalu, tapi masih belum berhasil.

"Hingga saat ini, petugas masih berusaha memadamkan api dan mengevakuasi untuk mengurangi tumpukan batubara agar mudah dipadamkan," tandas Kapolsek.

5. Aktivitas Batubara Dihentikan

Sitepu berharap, petugas gabungan bisa mengurangi titik hotspot serta asap dari tumpukan stockpile batubara sehingga tidak menggangu masyarakat setempat.

Akibat kejadian tersebut, segala bentuk aktivitas batubara di lokasi tersebut terpaksa dihentikan.
 

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement