JAKARTA - Pemimpin Tim MER-C Indonesia, dr. Dany K.Ramdhan mengungkapkan, kondisi RS Indonesia di Bait Lahiya, Gaza Utara, Palestina. Selain terjadi kerusakan pada alat-alat medis serta alat penunjang RS. Masalah lainnya adalah pegawai di sini (palestina) yang hingga ini bekerja secara sukarela tanpa dibayar.
"itu 80 persentase itu tidak dibayar atau mungkin belum dibayar. Jadi kebanyakan mereka itu volunteer, jadi nggak jelas dibayarnya pakai apa. Termasuk salah satu yang kalau ini berkepanjangan bisa menimbulkan masalah dan itu juga harus dipikirkan bagaimana ke depan," kata dr. Dany kepada wartawan melalui daring dalam konferensi pers di Kantor MER-C Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Pasca di gedung di bom oleh Israel, kini RS Indonesia tetap beroperasi dengan fasilitas dan kapasitas yang terbatas.
"Secara umum kami membagi kerusakan yang ada di dalam RS ini menjadi dua yaitu kerusakan struktur pembangunan, dan kerusakan sarana-prasarana kesehatan," sambung dr. Dany.