Dia mengatakan pemerintah sepenuhnya menghilang setelah Sheikh Hasina meninggalkan negara itu. Yang tertinggal setelah 15 tahun pemerintahan yang semakin otoriter adalah "kekacauan, kekacauan total".
"Bahkan pemerintah, apa yang mereka lakukan, apa pun yang mereka lakukan, sama sekali tidak masuk akal bagi saya. Mereka tidak punya gambaran apa pun tentang administrasi."
Namun, di tengah kekacauan itu, Prof Yunus menekankan ada banyak harapan. "Kita di sini: wajah baru yang segar bagi mereka, bagi negara. Karena akhirnya, saat ini, monster itu telah pergi. Jadi, ini adalah kegembiraan,” ujarnya.
Menurut Prof Yunus, reformasi adalah kuncinya. Tuntutan sederhana untuk mereformasi sistem kuota yang menyediakan beberapa pekerjaan sektor publik bagi keluarga pahlawan perang, yang berjuang untuk kemerdekaan negara itu dari Pakistan pada tahun 1971, yang memicu gerakan protes pada awalnya.
(Susi Susanti)