Sedangkan air dari PDAM, sambung Azizah, sudah tidak bisa diandalkan. "Kadang hidup, kadang mati," sambungnya.
Senada dengan warganya, Sekretaris Desa Danau Lamo, Abdul Roni menambahkan, bahwa kekeringan ekstrim ini sudah berlangsung sekitar 1 bulan ini.
"Semenjak tidak turun hujan, jadi sumur warga sudah mulai kering dan masyarakat terpaksa menggunakan air sungai dan air kolam yang keruh," imbuhnya.
Dirinya berharap, pemerintah kabupaten bisa membantu akses air bersih kepada masyarakatnya yang sedang membutuhkan air bersih.
"Ada tiga RT yang mengalami kekeringan ekstrim, diantaranya di RT 1, RT 2, dan RT 3," tukas Roni.
Kedepannya untuk mengantisipasi kekeringan ekstrim, kata dia, wilayahnya yang terjadi kekeringan air agar dibantu sumur bor agar setiap tahunnya tidak terjadi kejadian serupa.
(Awaludin)