GAZA - Seorang pria Palestina kehilangan bayi kembar dan istrinya dalam serangan granat di rumah mereka di Jalur Gaza. Insiden ini terjadi saat dia pergi untuk mendapatkan akta kelahiran bagi bayi yang baru lahir.
Istri Mohamed Abuel-Qomasan, Joumana Arafa, seorang apoteker, telah melahirkan melalui operasi caesar selama akhir pekan dan mengumumkan kelahiran bayi kembar tersebut di Facebook.
Pada Selasa (13/8/2024, dia pergi untuk mendaftarkan kelahiran di kantor pemerintah setempat. Saat dia berada di sana, tetangga menelepon untuk mengatakan bahwa rumah tempat dia berlindung, dekat Deir al-Balah di Gaza tengah, telah dibom.
Bersama dengan istri dan bayi yang baru lahir yakni seorang anak laki-laki, Asser, dan seorang anak perempuan, Ayssel, serangan itu juga menewaskan nenek dari pihak ibu si kembar.
Saat dia duduk di rumah sakit, tercengang hingga hampir terdiam oleh kehilangan itu, dia mengangkat akta kelahiran si kembar.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya.
"Saya diberi tahu bahwa itu adalah granat yang menghantam rumah,” lanjutnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) jarang mengomentari serangan perorangan dan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas insiden tersebut.
Sebelumnya, IDF mengatakan bahwa mereka melakukan banyak tindakan peringatan sebelum melakukan tindakan untuk menghindari melukai warga sipil.
"Setiap serangan oleh IDF didasarkan pada indikasi intelijen tentang infrastruktur teror atau keberadaan teroris di area serangan," kata IDF.
IDF menuduh Hamas menggunakan warga sipil Palestina di Gaza sebagai tameng manusia dan menerbitkan bukti yang menunjukkan bahwa kelompok teror tersebut menggunakan rumah sakit, sekolah, masjid, dan lokasi sipil lainnya untuk tujuan teror.
(Susi Susanti)