Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
Jatuh Miskin, Puluhan Mantan Kades Minta Tali Asih Ratusan Juta

Mengaku Jatuh Miskin, Puluhan Mantan Kades Minta Tali Asih Ratusan Juta ke Pemerintah

Dedi Mahdi , Jurnalis-Kamis, 15 Agustus 2024 |13:18 WIB
Mengaku Jatuh Miskin, Puluhan Mantan Kades Minta Tali Asih Ratusan Juta ke Pemerintah
Mantan Kades di Bojonegoro melakukan audensi dengan DPRD Bojonegoro. (Foto: Okezone/Dedi Mahdi)
A
A
A

BOJONEGORO – Puluhan mantan kepala desa (Kades) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta tali asih purna tugas kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Mereka beralasan  jatuh miskin sehingga butuh bantuan.

Para mantan pemimpin tingkat desa ini, meminta tali asih dalam bentuk uang sebesar Rp100 juta. Tuntutan para mantan kades itu lantas disuarakan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro.Sedikitnya ada sekira 30 orang perwakilan mantan kades dari Ikatan Mantan Kepala Desa (IMKD), serta Komunitas Purna Bakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompakdesi) yang hadis dalam acara ini. 

Mantan Kades Blongsong, Kecamatan Baureno, Rusmijan mengaku datang ke lembaga legislatif karena ingin keinginan agar bisa mendapatkan dana tali asih, untuk seluruh mantan kades se-Bojonegoro. "Kawan-kawan IMKD dan Kompakdesi ini jadi satu, karena ini kepentingan mantan kades, bukan kepentingan sepihak IMKD atau Kompakdesi saja," kata Rusmijan, Kamis (15/8/24).

Menurut dia, tali asih itu diharapkan bisa memberdayakan para mantan kades. Sebab dari 794 orang mantan yang sudah teridentifikasi, mayoritas dalam keadaan jatuh miskin. Terutama para mantan kades incumbent yang mencalonkan lagi namun kalah. Seperti yang dialaminya sendiri. "Saya sendiri ASN yang izin nyalon, jadi kades satu periode, lalu mencalonkan lagi hingga 5 kali dan kalah, sehingga banyak biaya," tambah Rusmijan.

Karena itu, pihaknya kemudian berpikiran untuk mengajukan dana tali asih untuk purna tugas kades. Besaran yang dikehendaki sebanyak Rp100 juta untuk satu orang mantan kades. "Kami dulu pernah jadi ujung tombak pemerintah mengentaskan kemiskinan, tapi kami sekarang jatuh miskin. Jadi harus dapat, tetapi kami tidak ingin mendapatkan yang tidak sesuai aturan," pungkasnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement