Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kebrutalan Ratusan Pemukim Israel Bertopeng dan Bersenjata Serang Warga Palestina di Tepi Barat

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 17 Agustus 2024 |16:36 WIB
Kebrutalan Ratusan Pemukim Israel Bertopeng dan Bersenjata Serang Warga Palestina di Tepi Barat
Ayah dari warga Palestina yang tewas diserang pemukim Israel (Reuters)
A
A
A

TEPI BARAT - Warga Palestina menyebut penyerangan oleh sekelompok sekitar seratusan pemukim Yahudi di desa Jit di Tepi Barat sebagai tindakan brutal. 

Melansir Reuters, Sabtu (17/8/2024), Muawiya Sedeh (38) berada di rumahnya ketika sekelompok pemukim bertopeng membakar tempat tinggalnya. Beberapa pemukim membawa bom molotov dan menyerbu masuk ke rumahnya pada Kamis (15/8/2024) malam. 

Ia mengaku melarikan diri bersama keluarganya hanya dalam hitungan menit. Ketika kembali, ia mengatakan para pemukim mengejeknya.

"Kami akan kembali dan membunuhmu!" kata dia menirukan pemukim Israel. Bahkan pemukim Israel itu menyuruhnya pergi ke Yordania atau Suriah.

Penduduk setempat mengatakan lebih dari 100 orang ikut serta dalam serangan itu. Banyak yang mengenakan topeng dan berpakaian hitam. Tampaknya serangan terkoordinasi dengan baik, terbagi menjadi beberapa kelompok yang bersenjata api dan yang lainnya melemparkan batu dan bom molotov.

"Saya beruntung, itu hanya masalah beberapa menit antara hidup dan mati," kata Sedeh.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan mobil dan rumah terbakar dan layanan darurat Palestina melaporkan bahwa seorang pria berusia 22 tahun tewas akibat tembakan dari para pemukim.

Serangan Jit lebih besar dari serangan baru-baru ini oleh para pemukim Tepi Barat. Namun, itu bukan hal baru dengan kekerasan terhadap desa-desa Palestina yang sudah meningkat karena pembangunan permukiman telah menyebar tanpa terkendali di seluruh Tepi Barat.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement