Paskibraka lainnya bernama Try Adyaksa dari Sulawesi Selatan juga merasa gugup saat bertugas sebagai pengerek bendera. Adrenalinnya naik, kata Try saat ribuan pasang mata, termasuk Presiden Joko Widodo, menyaksikannya.
"Awalnya sangat gugup, apalagi melihat banyak orang, melihat ada Pak Presiden," kata Try.
"Namun, begitu langkah pertama diambil, rasa gugup itu perlahan menghilang. Saya merasa seperti latihan biasa, dan semuanya berjalan lancar," sambungnya.
Bagi Try, momen pengibaran bendera di IKN adalah pencapaian yang luar biasa, terutama karena latar belakangnya yang berasal dari keluarga sederhana. "Kami tidak punya bayangan bisa sampai ke tingkat pusat, bahkan menjadi tim inti di pasukan 8," ungkapnya.
Paskibraka lainnya Fifandra Ardiansyah Daud mengaku tetap fokus meski awalnya merasa gugup. Pemuda dari Maluku Utara itu, dipercaya sebagai Komandan Kelompok 8, memimpin pengibaran bendera.
"Gugup pasti, tapi saya fokus dan rileks. Ini adalah tugas negara dan saya merasa sangat bangga bisa melakukannya," mata Fifandra.