Kata dia, momentum pelaksanaan Muktamar PKB di bali juga dirasa kurang tepat karena di saat yang sama organisasi PBNU melalui organisasi sayapnya juga melaksanakan kegiatan di Bali, jika terjadi gesekan tentu dapat mengganggu stabilitas dan kenyamanan masyarakat Bali.
“Masyarakat Bali ini beranggapan akan lebih baik jika persoalan internal diselesaikan dulu, jika muktamar tetap dipaksakan untuk dilaksanakan di Bali, akan berdampak pada pariwisata bali dan ekonomi nasional secara umum,” bebernya.
Memanasnya suasana jelang Muktamar PKB karena pada waktu yang bersamaan juga berlangsung pelaksanaan apel kesetiaan yang digelar Banser dan Pagar Nusa di Bali. Apel yang diikuti sekitar 15.000 orang ini melibatkan kader Ansor-Banser dan Pagar Nusa di wilayah Bali dan Jawa Timur.
(Awaludin)