"Uniknya, yang dekat dengan warga Jakarta malah ditempatkan sebagai cawagub. Bukan cagub," ujar Ray.
Ray lalu penasaran dengan strategi politik PDIP yang kini masih memilih untuk menjadi oposisi.
Dia khawatir, hal ini menjadi kesalahan fatal bagi partai berlambang Banteng itu dalam menyiasati Pilkada 2024.
"Entah strategi apa yang tengah dilakukan para elit PDIP. Sebab, secara elektabilitas, keduanya sudah jauh ditinggalkan oleh Ridwan Kamil atau Suswono. Ridwan Kamil-Suswono, kemungkinan sudah mendekati angka 20 persen. Pramono- Rano bahkan baru akan memulai," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)