Disebutkan tidak ada dasarnya seorang agamawan atau pendeta harus tunduk apalagi menyembah - nyembah seorang raja, yang merupakan kaum ksatria. Sebab itu di masa kepimpinan Raja Kertajaya, kaum brahmana dan kaum ksatria kerap kali mengalami ketegangan dan timbul pemberontakan besar yang dipimpin oleh Ken Arok.
Dikisahkan bahwa Ken Arok sendiri merupakan senjata utama kaum brahmana untuk menghancurkan kaum ksatria yang diwakili oleh Kertajaya dan Tunggul Ametung. Para brahmana menganugerahi gelar Ken Arok dengan gelar Bhatara Guru". Mulai setelah itu, Ken Arok ditetapkan oleh para Brahmana sebagai perwujudan atau titisan seorang Dewa.
Pemberian Gelar Bhatara Guru adalah upaya pemberian kepercayaan kepada Ken Arok, karena pada waktu itu Raja Kertajaya sesumbar jika dirinya hanya bisa dikalahkan oleh Dewa Siwa. Sebagaimana diketahui bahwa Bhatara Guru merupakan nama lain dari Dewa Siwa. Oleh karena itulah para Brahmana memberikan gelar Bhatara Guru kepada Ken Arok.
(Fakhrizal Fakhri )