KYIV – Pimpinan militer Ukraina mengungkap bahwa insiden tewasnya pilot dalam kecelakaan jet tempur F-16 negaranya bulan lalu terjadi ketika pesawat tersebut sedang “mengejar” rudal jelajah Rusia. Sejauh ini belum ada rincian lebih lanjut tentang penyebab insiden tersebut karena penyelidikan masih berlangsung.
Salah satu jet tempur F-16 yang baru saja diterima Ukraina jatuh pada akhir Agustus, menewaskan pilotnya, Letkol. Oleksiy Mes.
"Saya ingin mengatakan bahwa pilot yang tewas itu menembak jatuh dua rudal dan dia hanya menyerang, mengejar rudal jelajah ketiga, menggunakan senjata di dalam pesawat," kata Jenderal Oleksandr Syrskyi kepada CNN.
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pengiriman pertama pesawat generasi keempat buatan Amerika Serikat (AS) itu ke Ukraina. Meskipun hilangnya F-16 tidak dapat dihindari dalam konflik yang sedang berlangsung, kecelakaan itu tetap merupakan pukulan bagi Angkatan Udara Ukraina, yang telah lama menunggu jet tempur canggih yang disumbangkan oleh sekutunya.
Angkatan udara Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mes tewas saat "menangkis serangan udara dan rudal gabungan Rusia yang besar," menghancurkan tiga rudal jelajah dan sebuah pesawat nirawak serang. Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina secara terpisah mengatakan bahwa kontak dengan F-16 terputus saat menangkis serangan rudal Rusia.
Spekulasi telah muncul seputar penyebab kecelakaan setelah Mariana Bezugla, seorang politikus Ukraina yang duduk di komite pertahanan parlemen negara itu, mengatakan bahwa F-16 telah menjadi korban tembakan dari sistem pertahanan udara Patriot. Syrskyi menolak berkomentar apakah tembakan dari pihak sendiri menjadi penyebab kecelakaan itu.