JAKARTA - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menyerukan diselesaikannya konflik Palestina - Israel melalui solusi dua negara (two state solution). Diketahui, perang Hamas dengan Israel di Gaza telah memakan korban puluhan ribu warga.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan, pihaknya mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera membahas dan menyepakati rancangan resolusi sehingga dapat mengakhiri konflik yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa.
“Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) rencananya pekan depan akan menggelar voting terhadap rancangan resolusi untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah penduduk Palestina,” ujarnya, Sabtu (14/9/2024).
"Tanggal 13 September 1993, tepat 31 tahun silam, Palestina dan Israel pernah menyepakati perdamaian yang dilakukan oleh Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin, dan Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat. Kita berharap, kesepakatan damai yang permanen dapat terjadi di antara kedua negara ini," sambung Sahat.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata & Kepurbakalaan Palestina, Hani Abdalmasih Al-Hayek, didampingi Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, bertemu dengan DPP Gamki di GPIB Immanuel Jakarta pada hari Kamis, 5 September 2024.
Dalam pertemuan, Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Palestina, Hani Naji Abdalmasih Al-Hayek, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari organisasi Gamki dan komunitas Kristen.
"Senang dengan sambutan dari Gamki dan komunitas Kristen. Apalagi gedung gereja ini bukan hanya sekedar rumah ibadah, melainkan juga memiliki nilai sejarah sebagai cagar budaya. Kami terharu bisa bertemu dengan orang-orang yang mencintai kami yang datang dari Palestina ini," kata Hani Al-Hayek, beberapa waktu lalu.
Hani Al-Hayek mengatakan, kunjungan wisata ke Palestina menurun drastis karena perang dengan Israel. Ia berharap kunjungan wisatawan ke Palestina, terkhusus dari Indonesia, ke depannya bisa kembali meningkat.