Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sandi Butar Butar Ungkap Dugaan Korupsi Damkar, Walkot Depok Bilang Begini

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Jum'at, 20 September 2024 |12:15 WIB
Sandi Butar Butar Ungkap Dugaan Korupsi Damkar, Walkot Depok Bilang Begini
Wali Kota Depok Mohammad Idris (Okezone)
A
A
A

DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan menanggapi soal aksi juru padam viral, Sandi Butar Butar melaporkan dugaan korupsi di Dinas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok ke Kejaksaan Negeri Depok. Idris akan mempersilakan DPKP yang menjawabnya.

"Iya, iya nanti itu yang akan dijawab orang Damkar nanti, itu dalam proses ini," kata Idris kepada wartawan di Alun-alun Kota Depok, Sawangan-Bojongsari, Kamis 19 September 2024.

"Saya belum bisa menanggapi," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, Sandi Butar Butar merupakan petugas DPKP. Ia viral di media sosial usai membuat pengakuan bahwa alat kerja di unitnya rusak dan dirinya bersama tim sudah berulang kali melaporkan ke atasan, tapi tidak kunjung diperbaiki. Hal itu membuat kerja mereka melayani masyarakat terhambat.

Usai kritikannya viral, Sandi banjir dukungan. Sandi didampingi kuasa hukumnya Deolipa Yumara kemudian melaporkan dugaan praktik korupsi di DPKP Depok ke Kejari Depok pada 9 September 2024.

Deolipa mengatakan bersama Sandi sudah membawa sejumlah dokumen dan bukti-bukti pendukung lainnya terkait dugaan korupsi di instansi Damkar Depok. Menurutnya dugaan korupsi terjadi terlihat dari alat hingga armada yang rusak tak dibenahi, diperbaiki dan dirawat dengan benar mengingat ada nilai anggaran untuk itu.

"Ini orangnya langsung, ada Sandi Butar Butar  dan teman-temannya. Enggak pernah dibenahi, enggak pernah diperbaiki dan perawatannya juga kurang nah sementara anggarannya tiap tahun ada," kata Deolipa kepada wartawan.

Namun, mantan pengacara Bharada E atau Richard Eliezer ini belum bisa menaksir nilai kerugian negara yang timbul dari dugaan korupsi alat hingga armada Damkar Depok.

"Jadi potensi kerugiannya bisa Rp 1, 2, 3  atau 4 miliar gitu Jadi kita bisa perkirakan begitu tapi jelasnya ketika ini sudah kita ajukan laporan aduan oleh Sandi Butar-Butar, ini kita akan lihat nanti akan ada rekap mengenai berapa total nilai kerugian," ucapnya.
 

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement