JAKARTA - Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, melakukan kunjungan ke Rusia dan Uzbekistan pada 14-21 September 2024. Kunjungan ini dianggap sebagai misi ideologis yang bertujuan memperkenalkan Pancasila di kancah internasional.
Menurut Darmansjah Djumala, anggota Dewan Pakar BPIP bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, perjalanan tersebut adalah bentuk muhibah ideologis, di mana Megawati mempromosikan Pancasila sebagai ideologi perdamaian yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam hubungan antarnegara.
"Muhibah itu adalah langkah diplomasi Megawati untuk memperkenalkan Pancasila itu di panggung internasional," ujar Djumala dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024).
Kunjungan Megawati juga memiliki makna ideologis yang dalam, mengingat PBB melalui UNESCO telah mengakui pidato bersejarah Bung Karno di Sidang Umum PBB pada 1960, berjudul "To Build the World Anew", sebagai bagian dari Memory of the World. Pengakuan ini memberikan akses lebih luas bagi publik internasional terhadap pidato tersebut, menjadikannya sebagai referensi penting dalam studi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Djumala menambahkan bahwa pengakuan UNESCO ini membuka peluang besar bagi diplomasi Indonesia untuk semakin mengedepankan Pancasila sebagai ideologi yang mendukung perdamaian dan menyebarkan nilai-nilai universal. Kunjungan Megawati ke Rusia menjadi bagian dari upaya tersebut, menegaskan peran Indonesia dalam memperkenalkan Pancasila di dunia internasional.
Ada pesan penting yang disampaikan oleh Megawati, yaitu bahwa Pancasila, dengan nilai-nilai luhur seperti kemanusiaan, musyawarah, dan gotong royong, dapat menjadi inspirasi bagi pemimpin dunia dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan tatanan dunia yang lebih baik.