TURKI – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel sebagai negara teroris yang berencana untuk menyebarkan perang di Gaza ke Timur Tengah yang lebih luas. Hal ini diungkapkan Erdogan menjelang sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) menyusul meningkatnya ketegangan regional di kawasan.
Seperti diketahui, militer Israel mengatakan pada Senin (23/9/2024) bahwa mereka telah melakukan serangan udara besar-besaran terhadap 1.300 target Hizbullah di Lebanon.
Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang mendahului perang Gaza, Erdogan telah berselisih dengan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lainnya, menghalangi kerja sama dengan Israel, sekutu non-anggota utama aliansi tersebut.
Erdogan juga menyebut Hamas sebagai "kelompok pembebasan" dan mengatakan pada pertemuan Partai AK yang berkuasa pada Juli bahwa Turki dapat memasuki Israel untuk membantu Palestina dalam perang dengan cara yang sama seperti yang telah dilakukan sebelumnya selama konflik seperti di Libya.
"Saya telah mengatakan selama ini bahwa Israel tidak hanya menargetkan Jalur Gaza," kata Erdogan kepada wartawan pada Senin (23/9/2024).
"Serangan baru-baru ini di Lebanon telah mengonfirmasi kecurigaan kami bahwa rencana Israel adalah untuk menyebarkan perang ke seluruh wilayah,” lanjutnya.