Sinwar dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari pertukaran tahanan untuk tentara Israel, Gilad Shalid yang diculik oleh Hamas pada 2006. Setelah bebas, dia segera Kembali ke Gaza dan naik ke posisi kepemimpinan dalam Hamas, di mana Sinwar memainkan peran penting dalam konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Gaza. Dia terpilih menjadi biro politik kelompok Hamas dan ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan Brigade Qassam pada tahun 2012.
Sinwar kemudian menjabat menjadi kepala Hamas di Gaza pada tahun 2017, menggantikan Haniyeh yang terpilih sebagai ketua biro politik dari Hamas. Dia tidak suka tampil dan berpidato di depan publik, tidak seperti Haniyeh yang sebelum terjadi pembunuhan, telah melakukan perjalanan ke berbagai daerah dan memberikan pidato selama perang berkelalanjutan di Gaza. Yahya Sinwar merupakan musuh nomor satu Israel, dan pejabat Israel tidak merahasiakan keinginannya untuk membunuhnya.
(Susi Susanti)