SUDAN - Militer Sudan meluncurkan serangan artileri dan udara di ibu kota Sudan pada Kamis (26/9/2024) dalam operasi terbesarnya untuk merebut kembali wilayah di sana sejak awal perang selama 17 bulan dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Operasi yang dilakukan oleh militer, yang kehilangan kendali atas sebagian besar ibu kota pada awal konflik, dilakukan menjelang pidato komandannya, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) pada hari yang sama.
Saksi mata melaporkan pemboman hebat dan bentrokan saat pasukan militer mencoba menyeberangi jembatan di Sungai Nil yang menghubungkan tiga kota yang berdekatan yang membentuk ibu kota yang lebih besar. Yakni Khartoum, Omdurman, dan Bahri.
Meskipun militer merebut kembali sebagian wilayah di Omdurman awal tahun ini, namun mereka sebagian besar bergantung pada artileri dan serangan udara dan belum mampu mengusir pasukan darat RSF yang lebih efektif yang ditempatkan di bagian lain ibu kota.