Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Situasi Junta Militer Myanmar Buat China Khawatir, Ada Apa?

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 04 Oktober 2024 |16:28 WIB
Situasi Junta Militer Myanmar Buat China Khawatir, Ada Apa?
Militer Myanmar. (Foto: Reuters)
A
A
A

China yang teguh dalam dukungannya terhadap junta Myanmar, secara konsisten memblokir tindakan hukuman apa pun di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang ditujukan kepada militer Myanmar sejak kudeta 1 Februari 2021. Setelah kudeta militer, menjadi lebih mudah bagi junta untuk memfasilitasi China dalam meluncurkan investasi baru dan melanjutkan proyek-proyek yang terhenti selama pemerintahan demokratis yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

Kantor berita Radio Free Asia mengutip Direktorat Investasi dan Perusahaan yang didukung junta, mengatakan bahwa China menginvestasikan lebih dari USD113 juta antara kudeta pada Februari 2021 dan Februari 2023 di Myanmar. China telah berinvestasi di pertambangan, jaringan pipa minyak dan gas, infrastruktur, pelabuhan, dan proyek listrik dengan total USD22 miliar di Myanmar. Namun, hal ini telah menimbulkan ketidakpuasan di antara masyarakat.

Faktanya, semakin banyak investasi China, semakin banyak warga Myanmar membencinya. Investasi dianggap hanya sebagai alat Beijing untuk memperkuat cengkeramannya terhadap Myanmar yang berbatasan sepanjang 2.200 kilometer dengan Myanmar. Masyarakat Myanmar merasa bahwa sejumlah perusahaan China mengutamakan keuntungan mereka sendiri dan mengabaikan kepentingan penduduk lokal di negara Asia Tenggara tersebut.

Pemilu Myanmar

Di tengah-tengah semua ini, kelompok pemberontak TNLA telah bergandengan tangan dengan MNDAA, Tentara Arakan, dan PDF, dan semuanya telah bersekutu dengan NUG dalam menantang kekuatan serta pengaruh junta Myanmar.

Hal ini telah membunyikan bel peringatan di China yang segera mengirim Menteri Luar Negerinya, Wang Yi, ke Myanmar pada 14 Agustus untuk berbicara dengan otoritas junta senior dan menstabilkan situasi di negara tersebut. Menurut televisi pemerintah Myanmar MRTV, Wang Yi bertemu pemimpun junta Myanmar Min Aung Hlaing dan meyakinkannya bahwa China akan membantu membawa stabilitas dan perdamaian di Myanmar.

Pada 30 Agustus, Duta Besar baru China untuk Myanmar, Ma Jia, telah bertemu menteri pertahanan junta Myanmar, Jenderal Tin Aung San di, Naypyidaw untuk membahas keamanan perbatasan dan pelatihan militer bersama, kata MRTV.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement