BOGOR – Peristiwa bentrokan terjadi antara warga Kampung Ciwaringin dengan preman di Pasar Tumpah Jalan Merdeka, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/10/2024). Bentrokan itu akibat kesalnya warga yang melihat lambannya relokasi pedagang di pasar tersebut.
"Tiga hari lalu Satpol PP sudah beri imbauan dan pasang spanduk larangan berjualan di Jalan Merdeka, tapi sampai malam tadi sebagian dari pedagang masih jualan," ujar salah satu warga Ciwaringin, Hasan dihubungi wartawan.
Hasan mengatakan, kedatangan warga ke lokasi awalnya untuk mengingatkan larangan jualan ke pedagang. Namun datang provokasi dari sekelompok orang yang diduga preman menghalau warga.
"Kejadiannya sekitar jam 2, mereka (preman) bawa besi membubarkan warga yang datang, sempat terjadi keributan cukup lama," tuturnya.
Menurutnya, keributan antara warga dan preman tidak terhindarkan. Beruntung tidak jatuh korban jiwa dari peristiwa bentrokan tersebut.
"Begitu polisi dan aparat gabungan datang preman sudah pada hilang. Begitu bubar baru polisi pada datang. Harusnya polisi dan aparat gabungan bikin posko pengamanan supaya pedagang dan preman tidak kembali lagi ke lokasi itu," terangnya.
Masih kata Hasan, keributan itu terjadi karena warga yang kesal dengan adanya premanisme dan pedagang yang masih nekat jualan. Bahkan otak pelaku premanisme yang mengelola pedagang jualan di pasar tumpah Jalan Merdeka masih berkeliaran.
"Malam tadi ada Jufri, dia dalang di balik premanisme dan mengelola pedagang untuk jualan di lokasi. Mereka gunakan bangunan yang sebetulnya sudah disegel oleh Pemkot dan tidak diperbolehkan untuk pasar, tetapi sama Jufri ini segelnya dibongkar, spanduk larangan jualan oleh Pemkot dicopot semua," tuturnya.
Hasan mengungkapkan sejumlah pelaku yang kemarin sempat ditangkap oleh polisi terlihat di lokasi. Diduga para pelaku tidak ditahan oleh polisi. "Yang kemarin ditangkap aja faktanya dilepasin, tadi malam saya lihat mereka di lokasi," sesal Hasan.