Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Apa yang Diinginkan Rusia dari Eskalasi Israel-Iran? Kekacauan Tapi Bukan Perang

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 06 Oktober 2024 |10:19 WIB
Apa yang Diinginkan Rusia dari Eskalasi Israel-Iran? Kekacauan Tapi Bukan Perang
Konflik Israel-Iran yang akhirnya pecah ikut menarik perhatian Rusia (Foto: Sputnik/Kremlin)
A
A
A

IRAN Konflik Israel-Iran akhirnya pecah setelah kedua negara itu saling berbalas serangan mematikan. Beberapa mata tertuju pada Rusia yang ikut aktif bersuara di konflik Timur Tengah tersebut. Apa sebetulnya yang ingin dicapai Rusia?

Bagi Rusia, negaranya, perang yang meluas antara Israel dan negara-negara tetangganya juga sulit di tingkat strategis. Kebijakan luar negeri Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin telah berputar di sekitar "dunia multipolar," sebuah alternatif bagi tatanan dunia yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Dengan meningkatnya prospek konfrontasi langsung antara Israel dan Iran, dan perang yang juga meluas secara meyakinkan ke Lebanon, apa arti krisis terbaru ini bagi kepentingan Rusia sebagai kekuatan global?

"Eskalasi konflik Arab-Israel yang sedang berlangsung menjadi perhatian serius bagi Rusia," terang Alexey Malinin, pendiri Pusat Interaksi dan Kerja Sama Internasional dan anggota lembaga pemikir Digoria Expert Club, kepada Al Jazeera. Dia mencatat seruan Rusia yang berulang kali untuk solusi diplomatik.

"Namun, upaya ini terus-menerus menghadapi pertentangan, yang diungkapkan dalam keinginan Amerika Serikat untuk mendukung Israel dalam hampir semua situasi, terutama dalam hal militer. Dan dukungan ini, yang kemudian digunakan untuk mengubah Lebanon menjadi medan perang, membatalkan semua pernyataan tentang keinginan AS untuk memastikan perdamaian di wilayah ini,” lanjutnya.

Berbeda dengan dukungan kuat AS dan sekutunya terhadap Israel, Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengutuk masuknya pasukan Israel ke Lebanon, mendesak Israel untuk menarik tentaranya. Sebelumnya, Rusia juga mengutuk pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dengan mengatakan Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi berikutnya.

Namun, seiring meluasnya konflik, terutama ke Iran, tujuan Rusia tidak hanya didasarkan pada prinsip-prinsip kebijakan luar negeri yang lebih besar.

Seperti diketahui, Rusia telah menerima bantuan Iran yang signifikan untuk invasinya sendiri ke Ukraina, yang mengaitkannya dengan kepentingan Teheran di kawasan tersebut.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement