Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Remaja 15 Tahun Ditusuk 50 Kali dan Dibakar Hidup-Hidup Gara-Gara Perang Geng Narkoba

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 06 Oktober 2024 |21:39 WIB
Remaja 15 Tahun Ditusuk 50 Kali dan Dibakar Hidup-Hidup Gara-Gara Perang Geng Narkoba
Ilustrasi.
A
A
A

MARSEILLE - Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun "ditikam 50 kali" dan dibakar hidup-hidup pada awal pekan ini di Prancis selatan. Jaksa penuntut Marseillem mengatakan bahwa kasus ini tampaknya merupakan kekerasan terkait narkoba yang diduga terkait dengan kasus pembunuhan kedua.

Berbicara kepada wartawan pada Minggu, (6/10/2024) jaksa Marseille Nicolas Bessone mengatakan remaja itu dibunuh pada Rabu, (2/10/2024) menggambarkan kasus tersebut sebagai salah satu "kebiadaban yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Marseille, kota terbesar kedua di Prancis tetapi juga salah satu yang termiskin, telah dilanda kekerasan terkait narkoba dalam beberapa tahun terakhir yang digambarkan di media Prancis sebagai "pembunuhan akibat narkoba".

Kota ini dalam beberapa tahun terakhir telah menyaksikan perang perebutan kendali pasar narkoba yang sangat menguntungkan antara berbagai klan, termasuk Mafia DZ.

Menurut Bessone, remaja yang dibunuh itu telah disewa oleh seorang tahanan berusia 23 tahun untuk mengintimidasi pesaingnya dengan membakar pintunya, seraya menambahkan bahwa ia telah dijanjikan 2.000 euro (sekira Rp33 juta).

Surat kabar L’Yonne Republicaine mengidentifikasi dalang tersebut sebagai seorang tahanan di penjara Aix-Luynes dekat Aix-en-Provence dan anggota kelompok Mafia DZ.

 

Namun, sebelum melakukan serangan, remaja bersenjata itu terlihat oleh anggota geng lawan, yang kemudian menikamnya berulang kali dan membakarnya, kata jaksa penuntut, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Setelah rencana awalnya gagal karena kematian remaja tersebut, tahanan yang sama di Luynes kemudian merekrut anak di bawah umur kedua, seorang anak berusia 14 tahun, untuk melakukan serangan balas dendam dan membunuh seorang anggota geng lawan, dengan menjanjikan akan membayar anak itu 50.000 euro (sekira Rp849 juta)

Setelah diperintahkan untuk melaksanakan misinya, remaja itu dan seorang individu lain menaiki taksi ke lokasi serangan balas dendam. Remaja itu kemudian dilaporkan meminta pengemudi berusia 36 tahun yang tidak disebutkan namanya untuk menunggunya.

Ketika pengemudi menolak permintaannya, calon pembunuh remaja itu menjadi marah dan menembak mati pengemudi itu, menggunakan revolver Magnum 357, sebelum melarikan diri, menurut surat kabar Le Monde.

Tersangka dan korban pembunuhan tersebut belum disebutkan namanya oleh jaksa penuntut.

Dua kasus terbaru tersebut menambah jumlah pembunuhan terkait narkoba di Marseille menjadi 17 tahun ini. Total 49 orang tewas dalam kekerasan terkait narkoba di Marseille pada tahun 2023.

Bessone, jaksa penuntut, mencatat bahwa korban dan pelaku kekerasan baru-baru ini di kota tersebut semakin muda.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement