Tingkat kesukaan yang tinggi terhadap pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi mengindikasikan bahwa mereka dianggap sebagai kandidat yang lebih disukai oleh masyarakat.
Ia menilai, angka tingkat keterpilihan Edi Damansyah, yang telah menjabat sebagai Bupati Kukar selama dua periode, menunjukkan adanya korelasi dengan tingkat persetujuan (approval rating) yang hanya mencapai 28,2%.
"Sebanyak 71,8% masyarakat Kukar menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja pasangan petahana ini, mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh petahana dalam mempertahankan dukungan masyarakat," jelasnya.
Temuan survei juga menunjukkan bahwa 81,6% masyarakat Kukar menilai Edi Damansyah dan Rendi Solihin gagal dalam membangun sektor pertanian. "Banyak petani mengeluhkan berbagai masalah, seperti infrastruktur pertanian yang belum memadai, akses yang sulit terhadap pupuk, serta kurangnya pembangunan jalan usaha tani dan jalan desa yang diperlukan untuk mendukung program pertanian," katanya.
"Selain itu, distribusi kebutuhan air bersih kepada masyarakat masih dianggap sangat kurang," tambahnya.
Bukan hanya itu, imbuh Togu, sekitar 69,7% masyarakat mengungkapkan kesulitan dalam memperoleh bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan untuk peralatan pertanian, di samping mengalami keterbatasan pasokan pupuk dan alat pertanian. "Masalah-masalah ini menjadi faktor penting yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah," katanya.
Survei juga mencatat bahwa 74,6% masyarakat Kukar menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama dalam menentukan pilihan kepala daerah. Sementara itu, 71,6% responden mengandalkan obrolan dengan teman, keluarga, dan kerabat sebagai sumber informasi yang signifikan.