MEXICO CITY - Presiden Meksiko yang baru dilantik Claudia Sheinbaum menyerukan untuk pengakuan negara Palestina bersama dengan negara Israel. Seruan dari presiden keturunan Yahudi itu menegaskan kembali posisi Meksiko dalam masalah ini.
Dalam pernyataannya pada Sabtu, (12/10/2024) Sheinbaum mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, dan menekankan bahwa "perang tidak akan pernah membawa hasil yang baik."
“Kami mengutuk agresi yang sedang dialami dan juga menganggap bahwa negara Palestina harus diakui secara keseluruhan seperti halnya Negara Israel. Ini sudah menjadi posisi Meksiko selama bertahun-tahun, dan itulah posisi yang kami miliki. Kami mencari perdamaian di atas segalanya,” kata dalam pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir Revista Proceso.
Dia juga mendesak penyelesaian konflik secara damai dan meminta lembaga-lembaga internasional untuk memainkan peran yang lebih aktif.
“PBB harus lebih proaktif sebagai institusi dalam mencari dan membangun perdamaian dunia,” ujarnya.
Mantan menteri luar negeri Alicia Bárcena, yang sekarang menjabat sebagai menteri lingkungan hidup, menyampaikan sentimen yang sama dengan presiden. Dia memperingatkan potensi perluasan konflik ke negara-negara tetangga.
“Ada kekhawatiran mengenai risiko perluasan konflik ini ke Lebanon dan Suriah. Hal ini bisa sangat mempersulit Timur Tengah,” ujarnya.
Bárcena menyoroti sifat respons Israel yang tidak proporsional pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
“Memang benar bahwa Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, namun juga benar bahwa respons Israel tidak proporsional dan telah berdampak pada ribuan warga sipil, bukan hanya di Gaza, di Palestina secara keseluruhan, dan kini terjadi di Lebanon. Jadi, ada kekhawatiran yang sangat besar,” katanya.
Ia juga membahas permasalahan di Dewan Keamanan PBB, khususnya penggunaan hak veto yang seringkali menghambat tindakan tegas.
“Kuncinya DK PBB menghilangkan veto tersebut, karena tidak operasional karena terhenti dalam veto, maka veto tersebut harus dihilangkan agar dewan benar-benar dapat bertindak tegas sesuai dengan Pasal 4 PBB. Piagam dan akui negara Palestina. PBB telah melakukannya, namun satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut adalah dengan adanya dua negara,” tegas Bárcena.
Sheinbaum, yang dikenal karena sikap politik kirinya dan keturunan Yahudi Eropa, telah menyatakan dirinya ateisme, seperti dilansir Sky News Arabia. Dia mempunyai sejarah mengkritik tindakan Israel di Gaza, termasuk surat publik pada Januari 2009 di mana dia mengkritik operasi Israel sebelumnya di daerah kantong pantai tersebut. Sikapnya yang konsisten menyoroti komitmen jangka panjangnya dalam mengadvokasi perdamaian dan pengakuan hak-hak Palestina.
(Rahman Asmardika)