Selain dukungan, dalam diskusi tersebut, Kang Emil mengatakan jika para pegiat ekonomi kreatif mengeluhkan banyak hal, salah satunya tentang perizinan dan pajak.
"Beberapa yang dikeluhkan para pegiat ekonomi kreatif di antaranya adalah tentang peraturannya, seperti untuk mengadakan event pajaknya tidak jelas. Terkadang pajaknya masih disamakan dengan pajak korporasi," kata Kang Emil.
Selain itu, pegiat kreatif juga sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk menghadirkan ruang kreasi dan ekspresi. Mereka merasa, ruang-ruang ini sangat kurang dan terbatas. Mereka juga mempertanyakan terkait perizinan.
"Untuk mengadakan event terkadang perizinan tidak satu pintu. Harga untuk bisa mendapatkan izin juga kerap kali berbeda," ucap dia.
Menjawab aspirasi tersebut, Kang Emil bertekad, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mempunyai mimpi untuk membawa Jakarta menjadi kota ekonomi kreatif global.
"Kami akan memperbanyak ruang-ruang kreatif layaknya Urban Forest, M Bloc, dan lain-lain. Banyak aset Pemprov yang saya dapati nganggur sehingga ini bisa dimanfaatkan," ucapnya.