Ayep Hanapi mengatakan, masinis kereta sudah membunyikan semboyan 35 berupa seruling lokomotif saat mengetahui ada orang di depannya. Namun korban tidak mendengar suara sirine kereta itu. Akibatnya fatal, korban tertabrak kereta.
Ayep mengatakan insiden tersebut menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjauhi area rel, yang bukan hanya area terlarang tetapi juga sangat berisiko.
PT KAI Daop 2 memastikan operasional kereta api berjalan aman dan lancar, namun keselamatan publik juga sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat untuk tidak berada di area berbahaya tersebut.
Dalam sepuluh bulan, Januari-Oktober 2024, terjadi 17 kecelakaan kendaraan menemper kereta api dengan jumlah korban luka 6 dan meninggal dunia 8 orang. Sedangkan orang menemper kereta api menyebabkan korban luka-luka 12 dan 26 meninggal dunia.
(Awaludin)