Upaya Soegito cukup berhasil. Soegito meminta Mauk Muruk mengajak kelompok-kelompok bersenjata lainnya untuk turun gunung dan menyerahkan senjatanya. Beberapa tahun kemudian, Soegito mendapat informasi, Mauk Muruk yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan bisa berbahasa Inggris dan Indonesia memilih pindah ke Lisabon karena mungkin takut dihabisi teman-temannya.
"Mungkin dia takut dihabisi teman-temannya yang tidak menyerah atau mungkin ia konflik dengan Xanana," kata Soegito.
Dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”, Soegito mendapat pujian dari Prabowo.
Presiden terpilih RI periode 2024-2029 itu menekankan bahwa Soegito selalu berada di tengah-tengah pasukannya, menunjukkan nilai-nilai kepemimpinan yang ia pegang.
Ia percaya bahwa dalam perang, setiap prajurit, tanpa memandang pangkat, menghadapi risiko yang sama. Prinsip ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati harus siap berbagi beban dan menghadapi tantangan bersama anak buahnya.
(Arief Setyadi )