Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cara Israel Menemukan Bunker Yahya Sinwar

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Rabu, 23 Oktober 2024 |18:15 WIB
Cara Israel Menemukan Bunker Yahya Sinwar
Cara Israel menemukan bunker Yahya Sinwar (AFP)
A
A
A

JAKARTA - Yahya Sinwar, pemimpin tertinggi Hamas, tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel di Tal as-Sultan, Rafah, pada Kamis (17/10/2024), dan keesokan harinya, Hamas mengonfirmasi kematiannya. Sinwar, yang terlibat dalam Hamas sejak awal berdirinya organisasi tersebut, mengakhiri karirnya sebagai pejuang dan pemimpin.

Melansir Al-Jazeera, Israel telah lama menargetkan Sinwar karena diduga merencanakan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menawan sekitar 250 orang.

Kematian Sinwar tidak direncanakan dalam operasi khusus. Pada Rabu (16/10/2024), antara pukul 14.00 dan 15.00, patroli dari unit pelatihan Brigade Bislach milik militer Israel sedang melakukan penyisiran di lingkungan Tal as-Sultan di Rafah. Mereka melihat sekelompok kecil pejuang Hamas yang bergerak di antara gedung-gedung, salah satunya kemudian diidentifikasi sebagai Yahya Sinwar.

Dengan bantuan drone untuk menentukan lokasi pasti para pejuang, pasukan Israel terlibat baku tembak yang menewaskan tiga pejuang Hamas. Sinwar yang terluka kemudian bersembunyi di dalam bangunan yang rusak, dan drone dikirim untuk mengawasi pergerakannya. Meskipun terluka, Sinwar tetap menantang hingga akhir, melemparkan tongkat ke arah drone yang mencarinya. Bangunan tersebut akhirnya dihancurkan oleh tembakan tank dan rudal, hingga menewaskan Sinwar.

Jenazah Sinwar sempat dibiarkan di lokasi selama beberapa waktu karena pasukan Israel khawatir adanya jebakan bom. Setelah memastikan area aman, mereka membawa jenazah Sinwar untuk diidentifikasi. Identitas Yahya Sinwar dikonfirmasi melalui catatan gigi dan sidik jari yang diambil saat ia dipenjara di Israel.

Menurut laporan, unit Israel yang menemukan Sinwar tidak tahu ia berada di sana. Meski begitu, baik Amerika Serikat (AS) maupun Israel mengklaim intelijen mereka berperan dalam mempersempit lokasi persembunyiannya. Presiden AS, Joe Biden, mengatakan, "Saya mengarahkan personel Operasi Khusus dan intelijen kami untuk bekerja sama dengan Israel guna melacak Sinwar," jelasnya, setelah serangan Hamas. Israel juga mengklaim intelijennya hampir menangkap Sinwar, meskipun dia berhasil menghindari penangkapan berulang kali.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement