Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kewajiban Indonesia Jika Bergabung sebagai Mitra Utama BRICS

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Senin, 28 Oktober 2024 |16:46 WIB
Kewajiban Indonesia Jika Bergabung sebagai Mitra Utama BRICS
Menlu RI Sugiono (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - BRICS adalah kelompok ekonomi berkembang yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, dan beberapa anggota baru. Melansir CFR, BRICS didirikan pada 2009 dengan tujuan meningkatkan pengaruh negara-negara berkembang di dunia, karena mereka merasa institusi internasional terlalu didominasikekuatan Barat dan kurang memperhatikan kebutuhan negara-negara berkembang. 

BRICS berupaya menyelaraskan kebijakan ekonomi dan diplomatik antar anggotanya, membentuk lembaga keuangan baru, serta mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Melansir Reuters, Senin (28/10/2024), pada 22-24 Oktober 2024, Indonesia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan Kamis (24/10) malam, Indonesia kini memulai proses untuk bergabung dengan BRICS.

"Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS adalah manifestasi dari kebijakan luar negeri bebas-aktif," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono. 

"Ini tidak berarti kita bergabung dengan blok tertentu, tapi kita berpartisipasi aktif dalam setiap forum," tambahnya.

Sugiono menekankan, BRICS sejalan dengan tujuan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan sumber daya manusia. Menurut Sugiono, BRICS dapat menjadi wadah bagi Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, terutama di kawasan selatan dunia.

Presiden Prabowo telah menegaskan, Indonesia akan tetap bersahabat dengan berbagai negara, termasuk China dan Amerika Serikat, tanpa bergabung dengan blok militer mana pun. Hal ini mencerminkan pendekatan non-blok Indonesia, yang berarti Indonesia tidak memihak dalam konflik internasional, namun tetap membangun hubungan baik dengan semua negara.

Jika Indonesia bergabung sebagai mitra utama dalam BRICS, negara ini memiliki kewajiban untuk menerapkan nilai-nilai kemitraan tersebut. Melalui laman resmi BRICS, Indonesia diharapkan menghormati prinsip-prinsip dasar BRICS, termasuk saling menghormati, pemahaman bersama, kesetaraan, solidaritas, keterbukaan, inklusivitas, dan konsensus dalam pengambilan keputusan.

Sebagai anggota, Indonesia juga harus menjaga hubungan harmonis dengan semua negara BRICS dan mengakomodasi pandangan yang berbeda secara positif. Konsensus menjadi landasan pengambilan keputusan di BRICS, sehingga Indonesia diharapkan aktif memberikan masukan yang konstruktif. Selain itu, Indonesia harus menjaga hubungan diplomatik yang kuat dengan seluruh anggota BRICS serta menghindari tindakan yang dapat mengganggu stabilitas atau menerapkan sanksi tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB.

 

Kewajiban lainnya adalah mendukung perdamaian dan keamanan internasional, baik di tingkat regional maupun global, melalui partisipasi dalam diskusi politik dan keamanan di BRICS. Indonesia juga bertanggung jawab memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, keuangan, dan sosial dengan negara-negara BRICS, mencakup peningkatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan, dukungan terhadap stabilitas keuangan, dan komitmen pada pembangunan berkelanjutan sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Indonesia perlu mendorong upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (AS) dan memperkuat kestabilan ekonomi. Sebagai bagian dari kewajibannya, Indonesia diharapkan mendukung reformasi institusi internasional, terutama dalam meningkatkan representasi negara berkembang di forum global seperti PBB. Hal ini sejalan dengan tujuan BRICS untuk mendorong tatanan internasional yang lebih demokratis dan representatif, terutama dalam menangani tantangan global yang dihadapi negara berkembang.

Komitmen Indonesia pada multilateralisme adalah salah satu prinsip utama. Indonesia perlu memastikan bahwa kerja sama global untuk menjaga perdamaian dan stabilitas tetap menjadi prioritas, termasuk dalam upaya penegakan hukum internasional dan pemajuan hak asasi manusia. Selain itu, standar ekonomi dan sosial BRICS menuntut agar Indonesia memiliki kestabilan ekonomi yang kuat, pengaruh signifikan secara regional dan global, serta hubungan perdagangan yang substansial dengan anggota BRICS lainnya.

Sebagai mitra utama, Indonesia harus siap mendukung setiap kesepakatan, deklarasi, dan mekanisme kerja yang disusun BRICS, serta memastikan langkah-langkah tersebut selaras dengan tujuan bersama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan seimbang secara ekonomi maupun politik.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement