Dia meninggalkan kelompok tersebut pada 1979 setelah Revolusi Islam Iran, yang membentuk pemikiran politik banyak aktivis muda Syiah Lebanon.
Qassem mengambil bagian dalam pertemuan yang mengarah pada pembentukan Hizbullah, yang didirikan dengan dukungan Garda Revolusi Iran sebagai tanggapan atas invasi Israel ke Lebanon pada 1982.
Dia telah menjadi koordinator umum kampanye pemilihan parlemen Hizbullah sejak kelompok tersebut pertama kali menentangnya pada 1992.
Pada tahun 2005, Qassem a menulis sejarah Hizbullah yang dianggap sebagai "pandangan orang dalam" yang langka terhadap organisasi tersebut. Qassem mengenakan sorban putih tidak seperti Nasrallah dan Safieddine, yang sorban hitamnya menunjukkan status mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad.
(Erha Aprili Ramadhoni)