Sudan Selatan, yang baru merdeka setelah konflik berkepanjangan, memiliki skor 13 menurut CPI 2022. Negara ini menghadapi tantangan besar dalam pemerintahan dan sering menduduki posisi terendah dalam indeks korupsi internasional. Korupsi mengakar di semua tingkat pemerintahan dan hampir semua sektor ekonomi, dengan pelaku seringkali tidak dihukum. Hal ini berdampak negatif pada masyarakat karena kekayaan dari cadangan minyak yang melimpah mengalir ke kantong pribadi, bukan untuk pelayanan publik atau pembangunan infrastruktur.
5. Yaman
Konflik di Yaman telah berubah menjadi pertempuran ekonomi, di mana berbagai kelompok bersaing untuk menguasai sumber daya penting, seperti bantuan dan aset negara. Yaman memperoleh skor 16 dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2022. Ekonomi perang ini memperburuk masalah korupsi yang sudah ada dan menciptakan peluang bagi para pemimpin baru serta jaringan yang sebelumnya kurang berkuasa untuk mengumpulkan kekayaan secara ilegal. Meskipun ada perpindahan kekuasaan, sifat korupsi sistemik di Yaman tetap tidak berubah, bahkan sebelum 2014.