April 2023
Presiden AS petahana Joe Biden mengumumkan untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres AS 2024. Pengumuman ini disampaikan Biden dalam video yang dirilis oleh tim kampanyenya, yang dibuka dengan gambar-gambar dari serangan 6 Januari 2021 di gedung Capitol oleh pendukung Trump.
7 Oktober 2023
Serangan Hamas ke Israel memicu kampanye pengeboman dan genosida Israel ke Gaza yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina, termasuk anak-anak. Imbas dari konflik di Timur Tengah ini mempengaruhi kampanye kandidat Presiden AS, terutama Joe Biden yang dianggap membenarkan, bahkan mendukung tindakan biadab Israel.
Biden kehilangan banyak suara dari kalangan Arab dan Muslim AS, membuat popularitasnya turun drastis.
9 Oktober 2023
Robert F Kennedy Jr menarik diri dari pemilihan pendahuluan Partai Demokrat dan mengumumkan kampanye sebagai calon independen.
9 November 2023
Jill Stein, yang merupakan calon presiden Partai Hijau pada Pilpres 2012 dan 2016, kembali mengumumkan pencalonan dirinya pada Pilpres 2024.
5 Maret 2024
Pada pemilihan pendahuluan Super Tuesday, baik Trump dan Biden memantapkan keunggulan mereka sebagai kandidat utama dari masing-masing partai. Sejumlah kandidat dari Partai Demokrat dan Republik juga telah mundur dari persaingan dan mengalihkan dukungan mereka untuk Biden dan Trump.
13 Juli 2024
Donald Trump ditembak dalam sebuah upaya pembunuhan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania. Trump mengalami luka di telinga kanannya, sementara seorang penonton kampanye tewas dan dua lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.
Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, (20), ditembak mati oleh petugas Dinas Rahasia AS.
15 Juli 2024
Donald Trump mengumumkan JD Vance sebagai pasangan calon wakil presidennya di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin.
21 Juli 2024
Menyusul penampilan buruk dalam debat calon presiden, pertanyaan seputar kesehatannya, dan tekanan dari internal Partai Demokrat, Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kandidat Presiden AS. Biden mengatakan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan partai Demokrat dan AS.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai Presiden Anda. Dan meskipun saya sudah berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai saya dan negara saya, jika saya mundur dan hanya fokus pada dalam memenuhi tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," tulis Biden dalam pernyataannya.
Mundurnya Biden membuka jalan bagi Wakil Presiden Kamala Harris, yang mengumumkan pencalonannya sebagai calon presiden AS di hari yang sama.