Puan mengatakan Pemerintah perlu bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memblokir situs-situs judi serta mengadakan program edukasi digital bagi kalangan anak-anak, remaja, serta orang tua. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk menyebarkan informasi terkait bahayanya judol.
“Tentunya diperlukan juga kerja dari dari lingkungan pendidikan. Misalnya program sosialisasi bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Dan penting juga sekolah memperbanyak program di luar pembelajaran di kelas,” tambah Puan.
Menurut Puan, sekolah bisa meningkatkan program ekstrakulikuler atau program pemberdayaan keterampilan siswa. Puan menilai, selain menunjang keterampilan siswa, kegiatan non-akademik bisa membuat anak-anak mengurangi penggunaan gadget.
“Karena seringkali kita temukan anak-anak kekurangan fasilitas mengembangkan diri, jadi mereka larinya adalah bermain gadget. Kalau kita bisa kurangi waktu anak-anak pegang HP dengan kegiatan yang lebih positif, manfaatnya mereka bisa menambah skill sekaligus menghindari dari konten-konten buruk internet,” urainya.
Puan juga mendorong Pemerintah untuk menciptakan program berkelanjutan terkait isu ketahanan keluarga demi melindungi masa depan anak-anak dari bahaya judi online. Perlindungan ini bukan hanya untuk menciptakan masyarakat yang sehat, tetapi juga untuk membangun bangsa yang kuat dan bermartabat.
"Sehingga tidak ada lagi keluarga yang rentan tetapi lebih banyak keluarga yang stabil dan sejahtera," ujar Puan.