Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kabur ke Luar Negeri, Kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah Berakhir

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 08 Desember 2024 |12:44 WIB
Kabur ke Luar Negeri, Kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah Berakhir
Kabur ke Luar Negeri, Kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah Berakhir. (Reuters)
A
A
A

AMMAN - Presiden Suriah, Bashar al-Assad pergi meninggalkan negaranya menyusul serangan cepat dari para pemberontak. Para pemberontak juga dilaporkan sudah hampir mencapai Ibu Kota Damaskus. 

Melansir Reuters, Minggu (8/12/2024), sebuah pesawat Syrian Air lepas landas dari bandara Damaskus saat ibu kota dilaporkan telah direbut oleh pemberontak. Itu menurut data dari situs web Flightradar.

Pesawat itu awalnya terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Namun, pesawa itu kemudian tiba-tiba berbalik arah dan terbang ke arah berlawanan selama beberapa menit sebelum menghilang dari peta.

Tidak dapat segera dipastikan siapa yang ada di dalam pesawat tersebut.

Dua perwira senior militer mengatakan, Assad terbang keluar dari Damaskus ke tujuan yang tidak diketahui sebelumnya pada Minggu. Itu terjadi saat pemberontak mengatakan mereka telah memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda pengerahan militer.

Komando militer Suriah memberi tahu para perwira pada Minggu, kekuasaan otoriter Presiden Bashar al-Assad selama 24 tahun telah berakhir. Seorang perwira Suriah yang diberi tahu tentang tindakan tersebut mengatakan kepada Reuters, menyusul serangan cepat pemberontak yang mengejutkan dunia.

"Sekarang bebas dari Assad," kata pemberontak Suriah.

Diperkirakan pemberontakan akan menyiarkan pernyataan pertama mereka kepada rakyat Suriah di televisi pemerintah, kata dua sumber pemberontak.

Ribuan orang dengan mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan "Kebebasan" dari setengah abad kekuasaan keluarga Assad, kata para saksi.

Keruntuhan dramatis itu menandai momen seismik bagi Timur Tengah, mengakhiri kekuasaan tangan besi keluarga itu atas Suriah dan memberikan pukulan telak bagi Rusia dan Iran, yang telah kehilangan sekutu utama di jantung kawasan itu.

"Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya," kata pemberontak, merujuk pada penjara militer besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement