JAKARTA - Judi online kian marak di ruang digital. Dengan akses internet yang mudah, bahkan hanya dengan ponsel, siapapun dapat terjerumus dalam jebakan ini.
Dengan iming-iming “kemenangan instant” dan “cuan besar”, seringkali menggoda masyarakat yang tengah mengalami kesulitan ekonomi.
Awalnya, pengguna diberikan kemenangan kecil agar merasa percaya diri, sehingga mereka akan mencoba bermain terus hingga kehilangan banyak uang. Tentu saja, ini adalah pola manipulatif sudah dirancang agar pemain menjadi kecanduan.
Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan bahwa ruang digital saat ini diwarnai oleh konten negatif, termasuk promosi judi online yang terus menyasar berbagai kalangan masyarakat. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah kolaboratif untuk merebut kembali ruang digital dari pengaruh buruk tersebut.
Dampak Negatif Judi Online
Bahaya judi online menimbulkan dampak negatif yang sangat merugikan, seperti merusak keluarga, kriminal, hingga kecanduan.
1. Merusak Keluarga
Salah satu dampak judi online adalah merusak keluarga secara emosional dan finansial. Para korban judi online seringkali menguras tabungan keluarga, menjual barang berharga, atau bahkan berhutang kepada rentenir untuk terus bermain.
Hal ini dapat memicu konflik rumah tangga, perceraian, atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Anak-anak dan pasangan menjadi korban yang tidak terlihat dalam siklus kecanduan ini.
2. Mengganggu Kesehatan Mental dan Psikologis
Kecanduan judi online mirip dengan kecanduan narkoba. Pemain merasa sulit berhenti meskipun tahu mereka telah mengalami kerugian besar.