Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kelompok AS: Kuburan Massal Berisi Setidaknya 100.000 Mayat Ditemukan di Suriah

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 17 Desember 2024 |13:05 WIB
Kelompok AS: Kuburan Massal Berisi Setidaknya 100.000 Mayat Ditemukan di Suriah
Ilustrasi.
A
A
A

WASHINGTON - Kepala organisasi advokasi Suriah yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pada Senin, (16/12/2024) mengatakan bahwa sebuah kuburan massal di luar Damaskus berisi jasad setidaknya 100.000 orang yang dibunuh oleh mantan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan. Mouaz Moustafa, berbicara kepada Reuters dalam sebuah wawancara telepon dari Damaskus, mengatakan lokasi di al Qutayfah, 25 mil (40 km) di utara ibu kota Suriah, adalah satu dari lima kuburan massal yang telah diidentifikasinya selama bertahun-tahun.

"Seratus ribu adalah perkiraan paling konservatif" dari jumlah jenazah yang dikubur di lokasi tersebut, kata Moustafa, kepala Satuan Tugas Darurat Suriah, sebagaimana dilansir Reuters.

Moustafa mengatakan bahwa ia yakin ada lebih banyak kuburan massal daripada lima lokasi tersebut, dan bahwa selain warga Suriah, korban juga termasuk warga negara AS dan Inggris serta warga negara asing lainnya. Reuters tidak dapat mengonfirmasi tuduhan Moustafa.

Ratusan ribu warga Suriah diperkirakan telah terbunuh sejak 2011, ketika tindakan keras Assad terhadap protes terhadap pemerintahannya berkembang menjadi perang saudara skala penuh. Assad dan pendahulu sekaligus ayahnya Hafez, dituduh oleh warga Suriah, kelompok hak asasi manusia, dan pemerintah lain atas pembunuhan di luar hukum yang meluas, termasuk eksekusi massal di dalam sistem penjara yang terkenal kejam di negara itu.

Assad berulang kali membantah bahwa pemerintahannya melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan mencap para pengkritiknya sebagai ekstremis.

Duta Besar Suriah untuk PBB Koussay Aldahhak tidak segera menanggapi permintaan komentar. Ia memangku jabatan tersebut pada Januari - saat Assad masih berkuasa - tetapi mengatakan kepada wartawan minggu lalu bahwa ia sedang menunggu instruksi dari otoritas baru dan akan "terus membela dan bekerja untuk rakyat Suriah."

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement