Sementara di sisi lain, Gus Yahya mengatakan, jika aktor-aktor politik terutama para pemimpin politik sudah mempunyai visi tentang bagaimana konstruksi politik Indonesia ke depan. Namun, dia meminta agar diciptakan keseimbangan antara tuntutan demokratisasi dan efisiensi manajemen politik nasional.
“Kita tentu tidak hanya berpikir oh ini asal demokrasi dengan mengorbankan katakanlah sistem politik yang tidak efisien. tentu tidak. tapi harus ada pertimbangan tentang hal itu. Saya kira itu menjadi gagasan dari para pemimpin politik,” paparnya.
“Buat kami, kami tidak menganggap ini sebagai domain dari NU. Karena demokrasi itu tiangnya atau pondasinya adalah partai-partai politik, jadi ini domain dari partai-partai politik, demokrasi kita demokrasi melalui partai partai politik,” pungkas Gus Yahya.
(Awaludin)