"Sesuai dengan arahan dari pusat, kita mengimplementasikan 3 strategi yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah kantong kemiskinan, tentu ini semua didukung anggaran yang cukup," ujarnya.
Fatoni menambahkan, Pemprov Sumut juga melaksanakan berbagai gerakan serentak, meliputi Gerakan Serentak Penanganan Stunting se-Sumut, Gerakan Serentak Pembangunan se-Sumut dan Gerakan Memberikan Tablet Tambah Darah Serentak se-Sumut.
Kemudian, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumut, Gerakan Kesetiakawanan Sosial Serentak se-Sumut, Gerakan Serentak Lindungi Pekerja Rentan se-Sumut, Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumut, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumut, Gerakan Berkoperasi Serentak se-Sumut dan Gerakan Inovasi Serentak se-Sumut.
Kegiatan itu diikuti dengan berbagai kolaborasi dengan pihak terkait, termasuk Bank Indonesia dan aparat kepolisian, baik di Polda, Polres, Polsek se-Sumut, Bulog dan mengimplementasikan 4K. Prinsip 4K yakni, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Sebagai bagian dari laporan, Fatoni juga menyampaikan bahwa terdapat 10 aspek yang menjadi fokus evaluasi, seperti pengelolaan BUMD, pelayanan publik, pengangguran, serta perizinan berusaha. Sebanyak 106 indikator pemerintahan juga dinilai selama masa kepemimpinannya.
Fatoni mengungkapkan, rasa terima kasihnya kepada pemerintah pusat yang selalu memberikan bimbingan dan evaluasi, sehingga Pemprov Sumut dapat mencapai hasil yang baik dalam periode ini. "Alhamdulillah, secara umum semua berjalan dengan baik, ini berkat kerja keras kita bersama, perlu kita pertahankan dan kita perbaiki apa yang masih dirasa kurang," pungkasnya.
(Arief Setyadi )