Ukraina Klaim Tangkap 2 Tentara Korut di Kursk
Tempat lahir pada dokumen tersebut disebutkan sebagai Turan, di Republik Tuva, yang dekat dengan Mongolia.
Badan intelijen mengatakan bahwa ketika para tahanan ditangkap, salah satu prajurit memiliki kartu identitas militer Rusia yang diterbitkan atas nama orang lain yang terdaftar di Republik Tuva. Yang lainnya tidak memiliki dokumen sama sekali.
Badan intelijen mengatakan bahwa selama interogasi, prajurit dengan kartu identitas tersebut memberi tahu petugas keamanan bahwa ia telah diberi dokumen tersebut di Rusia selama musim gugur 2024.
Ia diduga telah menyatakan bahwa pada saat itu, beberapa unit tempur Korea Utara telah menjalani pelatihan interoperabilitas selama satu minggu.
"Perlu dicatat bahwa tahanan tersebut...menekankan bahwa ia diduga pergi untuk pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina," kata pernyataan SBU.
Badan intelijen melaporkan bahwa ia mengatakan bahwa ia lahir pada 2005 dan telah bertugas di Korea Utara sebagai prajurit bersenjata sejak 2021.
Tahanan kedua dilaporkan telah memberikan sebagian jawabannya secara tertulis karena rahangnya terluka, menurut SBU. Badan intelijen mengatakan mereka yakin ia lahir pada 1999 dan telah bertugas di Korea Utara sebagai penembak jitu pengintai sejak 2016.
Konvensi Jenewa menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap tahanan harus dilakukan dalam bahasa yang mereka pahami dan tahanan harus dilindungi dari rasa ingin tahu publik.
Kantor Zelensky mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rusia "berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka adalah tentara dari Korea Utara dengan memberi mereka dokumen yang mengklaim bahwa mereka berasal dari Tuva atau wilayah lain di bawah kendali Moskow".
