KYIV - Dua tentara Korea Utara yang terluka telah ditangkap sebagai tawanan perang oleh pasukan Ukraina di Oblast Kursk Rusia, kata Presiden Volodymyr Zelensky pada Sabtu, (11/1/2025). Kedua pria tersebut menerima "bantuan medis yang diperlukan" dan berada dalam tahanan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di Kyiv, menurut Zelensky.
Presiden mengatakan dia "berterima kasih" kepada pasukan terjun payung Ukraina dan tentara dari Pasukan Operasi Khusus karena telah menangkap warga Korea Utara.
Dia menambahkan bahwa "ini bukan tugas yang mudah", mengklaim bahwa tentara Rusia dan Korea Utara biasanya mengeksekusi warga Korea Utara yang terluka "untuk menghapus bukti keterlibatan Korea Utara dalam perang melawan Ukraina".
Badan intelijen Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para tahanan ditangkap pada 9 Januari dan segera setelah itu "diberikan semua perawatan medis yang diperlukan sebagaimana ditetapkan oleh Konvensi Jenewa" dan dibawa ke Kyiv.
"Mereka ditahan dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan hukum internasional," bunyi pernyataan badan intelijen tersebut, sebagaimana dilansir BBC.
Badan intelijen mengatakan para tahanan tidak berbicara bahasa Ukraina, Inggris, atau Rusia, "jadi komunikasi dengan mereka dilakukan melalui penerjemah bahasa Korea, bekerja sama dengan NIS (Badan Intelijen Nasional) Korea Selatan".
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram dan X, Zelensky mengatakan para prajurit itu "berbicara dengan penyidik SBU" dan ia telah menginstruksikan Dinas Keamanan Ukraina untuk memberikan akses kepada wartawan untuk menemui mereka.
"Dunia perlu mengetahui kebenaran tentang apa yang sedang terjadi," tambahnya.
Zelensky juga mengunggah empat foto di samping pernyataannya. Dua foto memperlihatkan orang-orang yang terluka. Salah satu foto memperlihatkan kartu militer Rusia berwarna merah.